Wednesday, June 18, 2014

Langkah Langkah Membuat Proposal Penelitian

I. PENDAHULUAN
Metodologi atau Metode Penelitan yang tepat dan benar semakin dirasakan urgensinya dan menjadi peringkat sangat penting bagi keberhasilan suatu riset (penelitian). Salah satu hal yang penting dalam setiap penelitian adalah perumusan metodologi penelitian. Melalui metodologi harus dengan jelas tergambar diantaranya bagaimana cara penelitian dilaksanakan yang tertata secara sistimatis; bagaimana landasan teori tentang rancangan penelitian (research design), model yang digunakan (didahului dengan rancangan percobaan (penelitian eksperiment) atau teknik – teknik yang lumrah digunakan dalam pengumpulan, pengolahan dan analisa data. Metodologi atau metode yng digunakan antara lain metode sejarah, metode deskriptif antara lain menggambarkan tentang objek tertentu, manusia, kondisi, sistem dan sebagainya yang terkini. Sering juga digunakan metode survey (menyelidiki gejala, fakta secara faktual), metode percobaan (eksperiment), metode KASUS (suatu objek spesifik), kooperatif (menjawab sebab akibat dengan menganlisis faktor penyebab utama) atau gabungan, serta pemikiran kritis dan analisa tentang sampling maupun design percobaan serta studi kepustakaan. 

II. METODOLOGI ATAU METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang dipilih berhubungan erat dengan prosedur, alat, serta desain penelitian yang digunakan. Desain penelitian harus cocok dengan metode penelitian yang dipilih. Prosedur serta alat yang digunakan dalam penelitian harus cocok pula dengan metode penelitian yang digunakan. Saat ini, Kemantapan ataupun ketajaman, keakuratan metodologi penelitian sudah “terlihat kecendrungan mulai diabaikan“. Hal ini terlihat jelas, bahwa setelah term of reference (TOR) disetujui (ok) baru dicari pembenar terutama pembenaran metodologi, diantaranya proporsi sampling, pemilihan daerah studi dan sebagainya. Padahal sebelum penelitian dilaksanakan seorang peneliti perlu menjawab sekurang-kurangnya 3 (tiga) pertanyaan pokok (NAZIR, Mohammad: 1985 : 51) yaitu:
  1. Urutan kerja apakah yang harus dilakukan dalam melaksanakan penelitian
  2. Alat-alat apa yang digunakan dalam mengukur ataupun dalam mengumpulkan dan analisa data ?
  3. Bagaimana melaksanakan penelitian tersebut? 
A. Metode Kuantitatif
Metode ini sangat cocok untuk digunakan pada penelitian dimana data yang dapat diidentifikasi dengan mudah. Beberapa hal lain dari metode kuantitatif diantaranya :
  1. Peranan identifikasi dan spesifikasi variabel sangat penting.
  2. Penelitian ini berdasarkan pada absraksi variabel dari konteksnya
  3. Sangat menekankan pentingnya reliability dan replicability data.
  4. Kurang memperhatikan validity.
  5. Sangat erat hubungannya dengan metode penelitian Survey, Sensus dan sebagainya.
  6. Kondisi data hanya menunjukkan keadaan atau situasi pada suatu waktu priode tertentu atau beberapa waktu (longitudinal).
  7. Cenderung menggunakan pendekatan diduktif (umum ke khusus).
  8. Sangat cocok untuk pertanyaan yang diawali, apa, dimana, siapa dan kapan dan tidak cocok untuk pertanyaan mengapa dan bagaimana.
  9. Hasil analisis jika dikumpulkan dalam survey, sensus, secara statistik dapat digeneralisasi.

B. Metode Kualitatif
Metode ini sangat cocok digunakan untuk menjawab pertanyaan apa, dimana dan kenapa atau bagaimana. Beberapa hal lain dari metode kualitatif diantaranya:
  1. Data tidak dapat diidentifikasi dengan mudah.
  2. Data tidak dapat di kuantifikasikan.
  3. Menekankan pentingnya validity, kurang memperhatikan reliability.
  4. Erat kaitannya dengan studi kasus.
  5. Hipotesa interpretasi data digunakan untuk membantu proses sebab akibat.
  6. Pendekatan yang dipakai bersifat induktif (dari yang khusus ke umum).
  7. Hasil penelitian secara ilmiah dapat digenderalisasi (tidak dapat di gendralisasikan) dengan repliability penemuan dari beberapa studi.
  8. Analisa data deskriftif untuk melihat proses dan secara langsung.
  9. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan beberapa metode seperti partisipasi observasi, wawancara berstruktur dan tidak berstruktur serta focus group. 
III. SEMBILAN MAGIC PROPOSAL PENELITIAN
Dalam usulan proyek (USPRO) terdapat tiga kata kunci yang dulu sangat populer dengan istilah penting yaitu Abstrak, kata kunci dan urgensi (AKU). Abstrak merupakan keterangan singkat padat serta utuh tentang permasalahan yang akan ditangani (a); tujuan serta keluaran kegiatan (b) dan (c); pengaruh-nya terhadap permasalahan yang ditangani. Bagi kegiatan penelitian kekhususan pendekatan yang diperguna-kan (maksimal sepertiga halaman). Kata kunci merupakan sejumlah kata, bukan kalimat yang mengindikasikan teknik, proses atau keluaran yang sesuai dengan subjek kegiatan. Sedangkan urgensi merupakan keterangan tentang pokok-pokok kebijaksanaan yang diacu (a); pentingnya usaha untuk mengatasi permasalahan yang ditangani bagi pembangunan nasional, sektoral dan regional atau bagi perkembangan IPTEK, serta (c); pengaruh kegiatan ini bagi pemecahan permasalahan tsb. Dengan kata lain, diterangkan apa keuntungan/ manfaatnya jika proyek ini berhasil mencapai tujuan dan sasarannya (a) dan (b) apa pula kerugiannya atau kesulitan yang akan timbul jika masalah ini tidak diteliti; maksimal setengah halaman.
Sering dengan berkembangnya IPTEK dan berjalannya waktu istilah tersebut sudah nyaris tak terdengar sampai saat ini. Sampai akhirnya pada tahun 2001 melalui pelatihan Peningkatan Kapasitas Penelitian yang dipelopori oleh Ibu Dr. Yulfita Raharjo dan Timnya dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) muncul pula hal baru yaitu Sembilan Magic untuk membuat PROPOSAL Penelitian menuju keberhasilan, Sbb : 

A. Alasan
Alasan atau argumentasi ini sangat diperlukan untuk (a) mencegah kegiatan penelitian yang tidak potensial, dan (b) untuk memecahkan masalah (tidak mencapai tujuan).

B. Konteks
Konteks sangat berguna untuk memperkaya atau memperbaiki pengetahuan peneliti, latar belakang pengalaman atau dasar-dasar untuk pendekatan yang akan dilakukan.

C. Kerangka Konseptual
Kerangka Konseptual sangat berguna, untuk menegaskan batas-batas secara logis untuk penyelidikan/penelitian (a) dan (b). sebagai petunjuk bagi peneliti untuk memperhitungkan tentang apa yang relevan dan apa yang tidak relevan untuk dipelajari dalam penelitian.

D. Tujuan
Dimaksudkan agar proposisi-proposisi (dugaan-dugaan) yang merupa-kan subjek dan juga metode penelitian yang cocok dengan pelaksanaan peneliti-an tersebut. Bentuk tujuan penelitian dapat, (a). berbentuk pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawab, dan (b). hypotesis-hypotesis apa yang akan diuji sehingga menjadi arah / sasaran penelitian.
Tujuan penelitian merupakan atau menunjukan unit–unit yang seharusnya diobservasi (a); apa yang harus diobservasi (b) dan (c). bagaimana proses pengobservasiannya.

E. Populasi yang diteliti
Populasi penelitian mencakup 6 (enam) hal yaitu:
  1. Penentuan unit observasi
  2. Penentuan / penunjukan populasi dari unit yang akan diobservasi/dianalisa
  3. Penentuan/pengadopsian prosedur penelitian dan pengukuran unit-unit untuk (yang akan diobservasi) termasuk Skop atau Ruang lingkup penelitian
  4. Penentuan banyaknya unit yang akan diobservasi
  5. Populasi penelitian sangat berkaitan dengan operasionalisasi dari metodologi atau metode penelitian
F. Spesifikasi Data
Melalui Spesifikasi data akan dapat membantu peneliti untuk BERHATI-HATI untuk tidak mengumpulkan data yang tidak relevan atau tidak digunakan (useless).

G. Pengumpulan Data
Setelah spesifikasi data, tahap pengumpulan data sangat menentukan ukuran besar indeks variabel (a) dan (b). realibilitas data yang akan dikumpulkan.

H. Analisis
Tahap analisis merupakan TEST RIEL dari sebuah rencana penelitian yang menuntut pemahaman/ penguasaan peneliti untuk memahami lebih dulu beberapa keterbatasan dalam menerapkan kesimpulan-kesimpulan yang akan diambil. 

IV. PRINSIP METODOLOGI
Metodologi merupakan bagian epistemologi yang mengkaji prihal urutan langkah-langkah yang ditempuh supaya pengetahuan yang diperoleh memenuhi ciri-ciri Ilmiah. Metodologi juga dapat dipandang sebagai bagian dari logika yang mengkaji kaidah penalaran yang tepat. Jika kita membicarakan metodologi maka hal yang tak kalah pentingnya adalah asumsi-asumsi yang melatar bela-kangi berbagai metode yang diperguna-kan dalam aktivitas ilmiah. Asumsi-asumsi yang dimaksud adalah pendirian atau sikap yang akan dikembangkan para ilmuwan maupun peneliti didalam kegiatan ilmiah mereka. 

IV. PENUTUP
Sebagai penutup, dengan memahami dan menghayati metodologi dan sembilan keajaiban (magic) pembuatan proposal penelitian semoga kita memiliki tenaga ahli peneliti yang genius, cerdas (a) dan (c) menghasilkan luaran penelitian yang berkualitas, serta (c). dapat menyinari instansi terkait sebagai bahan masukan bagi pengembangan kebijakan dan program yang operasional dimasa datang. Agar tujuan tersebut dapat diwujudkan, berikut disampaikan dua puluh satu kiat untuk mencapai sukses dari Nugroho A Suryo sebagai berikut:
  1. Kenali diri sendiri dan lingkungan sekitar kitanya. Manfaatkan kekuatan yang dimiliki, hilangkan kelemahan, gunakan peluang dan hindari ancaman yang ada.
  2. Bekerjalah dengan keras dan cerdik. Gunakan kreativitas untuk mempperoleh keunggulan bersaing.
  3. Milikilah komitment yang kuat untuk menjadi pemenang dan jangan mudah putus asa.
  4. Bekerjalah dengan memperhatikan konsep bisnis, indera bisnis dan suara hati nurani.
  5. Buatlah perencanaan kerja tetapi jangan terlalu kaku dengan rencana tersebut.
  6. Belajarlah dari pengalaman orang lain atau perusahaan lain, dan ikuti perkembangan konsep bisnis.
  7. Berani mengakui kesalahan dan tidak mengulangi kesalahan yang sama atau yang sudah di ketahui.
  8. Berani mengambil resiko tetapi berani pula mengelola resiko dengan baik.
  9. Komunikasikan pendapat secara nasional dan jangan cari musuh.
  10. Lakukan perbaikan secara terus menerus baik dari sendiri maupun proses kerja di perusahaan.
  11. Lihatlah perubahan sebagai teman bukan sebagai musuh.
  12. Tanggap atas perubahan yang terjadi maupun yang akan terjadi.
  13. Perbesar jaringan bisnis yang ada. Gunakan jaringan yang ada dan perbesar terus. Jaringan ini bukan untuk membentuk kolusi atau nepotisme, tetapi memperbesar peluang dengan cara sehat.
  14. Jangan terlalu sering pindah kerja atau usaha. Tekunilah apa yang dikerjakan. Dengan menekuni, maka seseorang akan mengenali, menikmati pekerjaannya dengan baik dan menjadi ahli dibidangnya.
  15. Tingkatkan kemampuan berbaha asing.
  16. Tingkatkan kemampuan kepemim-pinan dan kemampuan impersonal.
  17. Tingkatkan kemampuan mengambil keputusan dan kemampuan imple-mentasi perubahan yang besar.
  18. Tingkatkan kemampuan mengatasi konflik dan jangan menjadi penyebab konflik.
  19. Tingkatkan terus kemampuan, ketrampilan kecil seperti teknik penyusunan laporan, pembuatan proposal yang baik, teknik presentasi dan teknik negosiasi.
  20. Tingkatkan terus motivasi kerja dan tunjukkan kemampuan untuk berprestasi.
  21. Tingkatkan terus motivasi kerja dan kemampuan bawahan atau kelompok kerja anda

No comments:

Post a Comment